Selasa, 24 Desember 2013

GADIS YANG MALANG


Bur Rasuanto sebgai seorang sastrawan menulis novel tuyet ini dengan gaya akuan si aku adalah Alimin. Dengan demikian semua peristiwa yang dirangkaikan dalam dunia rekaan ini dilihat dari sudut pandang Alimin. Sebagai pencerita, Alimin tidak sekedar melaporkan apa yang terjadi di sekitarnya, tetapi boleh dikatakan terlibat di dalamnya.
Alimin, adalah seorang wartawan Indonesia. Ia bertugas di Vietnam ketika negeri itu dalam badai peperangan. Dan disana dia bergaul dengan semua orang dari penjuru dunia. Salah satu diantaranya adalah Tuyet, gadis Vietnam. Dan gadis itu dalam kesulitan. Kesulitan Tuyet berpangkal pada penahanan ayahnya oleh pemerintah. Mayor yang bertanggung jawab atas penahanan ayah Tuyet itu menjanjikan nasib yang lebih baik bagi tahanannya, asal gadis itu bersedia memberinya imbalan berupa sejumlah uang. Uang itu tidak dapat disediakan Tuyet oleh karena itu si mayor meminta agar sebagai gantinya Tuyet bersedia memenuhi kebutuhan seks orang pemerintah tersebut. Tuyet, dan sudah telanjur jijik melihat sang mayor, mencoba untuk menjual dirinya kepada orang lalu saja dengan imbalan uang. Ketika Tuyet menemui Alimin untuk kemudian berusaha menjual diri. Tetapi tidak sewaktu Alimin mengetahui bahwa ternyata penyerahdirian gadis itu dimaksudkan untuk mendapatkan duit bisa terpenuhi. Saat itu Alimin sangat marah, dan ia mengatakan betapa muaknya dengan gadis itu. Bahkan akhirnya Alimin menampar muka gadis yang beberapa hari terakhir ini dikenalnya sebagai tokoh yang simpatik. Di sini sebenarnya telah terjadi perbenturan nilai. Tuyet menilai bahwa dengan menjual dirinya kepada Alimin (agar tidak usah menyerah kepada sang mayor) ia masih bisa mempertahankan kemurniannya. Di pihak lain Alimin menilai bahwa dengan menjual diri itu Tuyet tidak pantas lagi berhubungan dengan Alimin. Setelah Tuyet membeberkan latar belakang peristiwa itu, barulah Alimin berusaha memahami inti masalahnya, dan kemudian mengadakan penilaian kembali atas gadis itu. Sebenarnva maksud pertama Tuyet menemui Alimin adalah untuk menanyakan kiriman (uang) dari seorang wartawan Eropa yang kini sudah pulang. Tapi kiriman yang diharapkan tak kunjung datang. Alimin pun bersusah payah mencari uang untuk Tuyet. Tapi mendadak suatu hari Alimin mendapat surat dari Yuyet yang isinya bahwa akhirnya Tuyet mengambil keputusan untuk menyerah saja kepada sang mayor, demi nasib baik ayahnya. Kutipan ini lebih menjelaskan kepada kita bahwa sebenarnya bukan kisah tentang Tuyet yang ingin ditampilkan pengarang, melainkan pergolakan dan pergeseran nilai-nilai yang memungkinkan kisah semacam itu terjadi. Tuyet bukan satu-satunya tokoh rekaan yang nemikat perhatian kita. Dalam novel ini kita jumpai pula tokoh-tokoh lain, dengan berbagai macam watak. Tetapi tokoh-tokoh itu tidak ditonjolkan sehingga menggeser focus. Bur Rasuanto telah menciptakan masyarakat yang sedang diguncang oleh senjata, tentara, kemiskinan, ketidakadilan, kelicikan, dan ketidakpastian. 
Resensi novel  
Judul Buku   :    Tuyet 
Pengarang     :    Bur Rasuanto 
Penerbit         :    Yayasan Indonesia
Cetakan         :     Tahun 2000 (cetakan kedua) 
Tebal              :    142 halaman
 
 

7 komentar:

  1. yummi yummi..... kapan dila jadi penulis ...?? :)

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. ga punya, kemaren pinjem punya temen,
      itu juga buku sastra lama :D

      Hapus
  3. Bur Rasuanto memang sastrawan yang hebat.

    BalasHapus
  4. Best Betting the Moneyline in Basketball - StillCasino bk8 bk8 다파벳 다파벳 3616William Hill, address to harrah's casino & resort - Casinofib

    BalasHapus