Bur Rasuanto sebgai seorang sastrawan menulis novel tuyet ini dengan gaya akuan
si aku adalah Alimin. Dengan demikian semua peristiwa yang dirangkaikan dalam
dunia rekaan ini dilihat dari sudut pandang Alimin. Sebagai pencerita, Alimin
tidak sekedar melaporkan apa yang terjadi di sekitarnya, tetapi boleh dikatakan
terlibat di dalamnya.
Alimin, adalah
seorang wartawan Indonesia. Ia bertugas di Vietnam ketika negeri itu dalam
badai peperangan. Dan disana dia bergaul dengan semua orang dari penjuru dunia.
Salah satu diantaranya adalah Tuyet, gadis Vietnam. Dan gadis itu dalam
kesulitan. Kesulitan Tuyet berpangkal pada penahanan ayahnya oleh pemerintah.
Mayor yang bertanggung jawab atas penahanan ayah Tuyet itu menjanjikan nasib
yang lebih baik bagi tahanannya, asal gadis itu bersedia memberinya imbalan
berupa sejumlah uang. Uang itu tidak dapat disediakan Tuyet oleh karena itu si
mayor meminta agar sebagai gantinya Tuyet bersedia memenuhi kebutuhan seks
orang pemerintah tersebut. Tuyet, dan sudah telanjur jijik melihat sang mayor,
mencoba untuk menjual dirinya kepada orang lalu saja dengan imbalan uang.
Ketika Tuyet menemui Alimin untuk kemudian berusaha menjual diri. Tetapi tidak
sewaktu Alimin mengetahui bahwa ternyata penyerahdirian gadis itu dimaksudkan
untuk mendapatkan duit bisa terpenuhi. Saat itu Alimin sangat marah, dan ia
mengatakan betapa muaknya dengan gadis itu. Bahkan akhirnya Alimin menampar
muka gadis yang beberapa hari terakhir ini dikenalnya sebagai tokoh yang
simpatik. Di sini sebenarnya telah terjadi perbenturan nilai. Tuyet menilai
bahwa dengan menjual dirinya kepada Alimin (agar tidak usah menyerah kepada
sang mayor) ia masih bisa mempertahankan kemurniannya. Di pihak lain Alimin
menilai bahwa dengan menjual diri itu Tuyet tidak pantas lagi berhubungan
dengan Alimin. Setelah Tuyet membeberkan latar belakang peristiwa itu, barulah
Alimin berusaha memahami inti masalahnya, dan kemudian mengadakan penilaian
kembali atas gadis itu. Sebenarnva maksud pertama Tuyet menemui Alimin adalah
untuk menanyakan kiriman (uang) dari seorang wartawan Eropa yang kini sudah
pulang. Tapi kiriman yang diharapkan tak kunjung datang. Alimin pun bersusah
payah mencari uang untuk Tuyet. Tapi mendadak suatu hari Alimin mendapat surat
dari Yuyet yang isinya bahwa akhirnya Tuyet mengambil keputusan untuk menyerah
saja kepada sang mayor, demi nasib baik ayahnya. Kutipan ini lebih menjelaskan
kepada kita bahwa sebenarnya bukan kisah tentang Tuyet yang ingin ditampilkan
pengarang, melainkan pergolakan dan pergeseran nilai-nilai yang memungkinkan
kisah semacam itu terjadi. Tuyet bukan satu-satunya tokoh rekaan yang nemikat
perhatian kita. Dalam novel ini kita jumpai pula tokoh-tokoh lain, dengan
berbagai macam watak. Tetapi tokoh-tokoh itu tidak ditonjolkan sehingga
menggeser focus. Bur Rasuanto telah menciptakan masyarakat yang sedang
diguncang oleh senjata, tentara, kemiskinan, ketidakadilan, kelicikan, dan
ketidakpastian.
Resensi novel
Judul Buku : Tuyet
Pengarang : Bur Rasuanto
Penerbit : Yayasan Indonesia
Resensi novel
Judul Buku : Tuyet
Pengarang : Bur Rasuanto
Penerbit : Yayasan Indonesia
Cetakan :
Tahun 2000 (cetakan kedua)
yummi yummi..... kapan dila jadi penulis ...?? :)
BalasHapusbelum kepikiran buat kesana .. hahaha
Hapuspunya bukunya gag.?
BalasHapusga punya, kemaren pinjem punya temen,
Hapusitu juga buku sastra lama :D
Bur Rasuanto memang sastrawan yang hebat.
BalasHapusnice story :)
BalasHapusBest Betting the Moneyline in Basketball - StillCasino bk8 bk8 다파벳 다파벳 3616William Hill, address to harrah's casino & resort - Casinofib
BalasHapus